Hamdan Akbar Notonegoro, MSi.
Pendahuluan
KASCING adalah pupuk organik yang berupa kotoran cacing yang telah dikeringkan. KASCING berasal dari sampah-sampah organik berupa sayur-sayuran, buah-buahan, daun-daunan, kotoran binatang, bangkai yang telah mengalami penguraian yang kemudian dimakan oleh cacing dan menjadi pupuk yang mengandung unsur hara yang akan meningkatkan kesuburan dan mudah diserap oleh tanaman.
Hal ini terjadi disebabkan kascing tersebut dalam prosesnya telah mengalami 2 kali proses penguraian. Yang pertama oleh bakteri, yaitu saat sebelum dikonsumsi oleh cacing. Dan yang kedua oleh cacing itu sendiri, yaitu saat berada dalam perut cacing lalu mengalami penguraian lewat proses metabolik.
Maka tidak salah kalau kemudian kita dapat mengatakan bahwa cacing adalah merupakan salah satu BioDegradable Engine.
KANDUNGAN
Kandungan yang terdapat di dalam kascing pada dasarnya bergantung dari sumber makanan cacing itu sendiri. Semakin beragam kandungan unsurnya maka akan semakin beragam pula kandungan unsur-unsur yang terdapat di dalam kascing.
Namun demikian pada umumnya, dari hasil pengujian yang dilakukan oleh sucofindo kandungan hara yang terdapat pada kascing antara lain:
N2, P2O3, K2O, Carbon organic, SO4, Cloride, Fe, Cu, Mg, Ca, Zn, Co, Mo, dan B.
Dapat pula dilihat dari tabel, keunggulan kascing dibandingkan kotoran ternak lainnya adalah sebagai berikut:
MAKANAN CACING
Pada dasarnya cacing adalah pemakan segala (omnivora). Namun demikian ada beberapa bagian bahan organik yang tidak dapat langsung dimakannya. Hal ini terjadi disebabkan kemampuan metabolisme dalam perut cacing yang terbatas.
- Sampah-sampah organik yang dapat dimakan oleh cacing antara lain:
1. Sampah rumahtangga yang sudah dibusukkan
2. Dedaunan kering yang sudah dibusukkan
3. Kotoran hewan yang sudah didinginkan
4. Buah-buahan yang sudah layu ataupun busuk
- Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimakan oleh cacing antara lain:
· Kulit Jeruk, karena memiliki asam yang dapat mematikan cacing jadi harus benar-benar sudah busuk terlebih dahulu.
· Lemak dan minyak, sulit untuk dimakan oleh cacing karena cacing tidak memiliki enzim pengurai lemak dalam perutnya.
· Sampah yang sedang membusuk, karena mengeluarkan asam dan cenderung bersuhu agak tinggi, membuat cacing kepanasan.
100 ekor => 100.000 ekor/ tahun
atau
1 kg => 1000 kg/ tahun.
1 pasang cacing => 2 kokon (telur cacing)
1 kokon => 2-20 ekor cacing (rata-rata 4 ekor)
Jadi, kebutuhan makan cacing dari 1 kg/ hari menjadi 1 ton/ hari setelah satu tahun. Bisa dibayangkan, apabila kita dapat mengelolanya, insyaAllah sampah-sampah pasar yang tersisa hanyalah bahan-bahan non-organik saja yang tentunya akan lebih mudah penanganannya dikarenakan jumlahnya yang lebih sedikit.
PREDATOR DAN PENGHAMBAT
Untuk menjaga keberlangsungan ternak cacing ini maka kita perlu dengan sangat memperhatikan apa saja musuh cacing atau apa saja yang akan menghambat proses pembiakan cacing. Hal ini dilakukan agar proses produksi kascing dan cacing dapat lebih maksimal. faktor-faktor penghambat itu antara lain:
1. Predator: semut, keluwing, kelabang, tikus, kecoa, dan lain-lain.
2. Lingkungan: panas terik, media tinggal mengering, dehidrasi, dingin sekali, asam dan berair, dan lain-lain.
3. Lain-lain: garam, abu bakaran, air sabun dan deterjen,
ALAT DAN BAHAN
Dalam pelaksanaan pembuatan kascing dan ternak cacing massal ini kita perlu mempersiapkan beberapa kebutuhan. Hal-hal tersebut antara lain:
1. Peralatan yang akan digunakan:
• Karung plastik
• Tali rafia
• Lembaran plastik lebar
• Sekop
2. Bahan-bahan yang akan dipakai:
• Sampah organik.
• Air.
• Gedebong pisang kering, serbuk gergaji, sabut kelapa dan arang sekam.
• Cacing tanah 1 ember (diutamakan cacing dari pohon pisang)
Perlu diperhatikan, banyaknya karung plastik yang dibutuhkan sebanding dengan banyaknya sarang cacing yang akan dibuat. Jadi satu karung adalah satu rumah atau media tinggal.
Kemudian, arang sekam yng digunakan bukan yang sudah menjadi abu. Karena abu mengandung KOH yang cukup tinggi yang akan mematikan cacing. Lalu sampah organik yang kita gunakan sebagai pakan adalah sampah organik yang sudah mengalami pembusukan awal. Artinya sampah tersebut sudah layu, busuk sedang dan tidak panas.
ALUR PEMBUATAN
Berikut ini adalah alur sederhana pembuatan kascing dengan menggunakan sampah pasar dan sampah rumahtangga.
Selanjutnya alur tersebut dijabarkan menjadi langkah-langkah sebagai berikut:
• Sampah organik diangin-anginkan agar kadar airnya berkurang
• Hasil penjemuran lalu dilayukan dengan pemberian percikan air agar lembab.
2. PEMBUSUKAN
• Sampah organik dimasukkan kedalam karung plastik dan ditutup serta diikat ujung bagian atasnya.
• Secara berkala sampah tersebut disirami air sambil diamati suhunya hingga terasa dingin.
3. PENCAMPURAN
• Sampah yang telah dingin dipilah untuk memisahkan bagian yg masih keras.
• Sampah lalu dicampur dengan media tempat bernaung cacing (bed).
4. PEMBERIAN CACING
Sampah yang tempat bernaung cacing (bed) dicampur dengan cacing.
5. PENYIMPANAN
• Sampah yang telah dicampur dengan cacing kembali dimasukkan kembali kedalam karung dan disimpan.
• Medium tersebut disimpan pada tempat yang teduh dan terlindungi dari sinar matahari dan hujan.
• Secara berkala medium di perciki air agar terjaga kelembapannya.
6. PEMANENAN
• Medium dibongkar setelah sampah organik berubah menjadi kascing.
• Medium dipilah antara kascing, cacing dan kokon.
• Kascing harus dijemur hingga kering untuk kemudian dikemas.
• Cacing dan kokon dapat digunakan kembali atau dipisahkan untuk diambil nilai ekonomisnya.
PEMANFAATAN KASCING
Kascing yang telah dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk yang menghasilkan tanaman sebagai berikut..
BUNGA PENGHIAS PEKARANGANKANGKUNG
selamat mencoba...
Terimakasih mas hamdan, artikel yg bermanfaat
BalasHapussama-sama Pa Hari.. semoga info ini dapat membantu Bapak..
HapusJadi makin tertarik main cacing, thx infonya. :-)
BalasHapussemoga bisa menjadi bara yang membakar semangat Bapak..
Hapuswah mantap pak... bagi temen-temen yang cari bibit cacing bisa kunjungi kandang kami http://jualcacingjogjakarta.blogspot.com/ atau bisa anda dapatkan secara gratis cacing 1 KG di http://kursusternakcacing.blogspot.com/
BalasHapuswah.. terimakasih atas infonya...
Hapussemoga saya bisa dapat gratisannya.. hehehe...
terimakasih pakhamdanatas artikelnya, saya akan mencoba membuatnya semoga berhasil,sekali lagi terima kasih @darmanto
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskalau sampah organik yg sudah difermentasi menjadi kompos..apakah bisa untuk pakan cacing pak Hamdan? terimakasih buat ilmunya.
BalasHapuskalau sampah organik yg sudah difermentasi menjadi kompos..apakah bisa untuk pakan cacing pak Hamdan? terimakasih buat ilmunya.
BalasHapuskalau sampah organik yg sudah difermentasi menjadi kompos..apakah bisa untuk pakan cacing pak Hamdan? terimakasih buat ilmunya.
BalasHapusterinspirasi untuk jadikan penghasilan pokok....maturnuwun pak Hamdan....Gusti tansah nganthi panjenegan.
BalasHapusSedia bibit cacing tanah unggul dan cacing tanah segar, melayani eceran dan partai. Untuk pemesanan call 082244498176. Atau bisa langsng ke kandang kami di singojuruh, banyuwangi.
BalasHapusSedia bibit cacing tanah unggul dan cacing tanah segar, melayani eceran dan partai. Untuk pemesanan call 082244498176. Atau bisa langsng ke kandang kami di singojuruh, banyuwangi.
BalasHapus