Kamis, 15 Juli 2010


Belajar

Sudahkah anda belajar? Ya, belajar. Berusaha untuk mencari tahu sesuatu yang kita ingin ketahui agar dapat dimengerti dan dipahami hakikat sesuatu itu untuk kemudian diambil manfaatnya. Jadi dengan belajar ada perubahan kondisi dari sebelumnya menuju ke sesudahnya. Atau sederhananya, belajar adalah suatu proses untuk mencapai perubahan.

Belajar tidak mengenal batas waktu dan batas tempat bahkan batas usia. Belajar dilakukan terus menerus sejauh yang dapat dilakukan. Ketika di jalan, ketika di pasar, ketika di tempat tidur, ketika di atas kendaraan, ketika sedang menunggu sesuatu, ketika sedang berbicara, ketikasedang bertamu, ketika sedang dimarahi, ketika sedang disenangi, ketika sedang diancam dan terancam, ketika sedang menatap, dan ketika-ketika seterusnya.. belajar itu dilakukan. Sehingga tak luput setiap detik jengkal langkah dari usaha kita yang bernama belajar itu.

Dengan belajar yang kita lakukan maka kualitas hidup kita akan meningkat. Dimana kita menjalani hidup dengan lebih bermakna. Lebih banyak hal yang bisa kita nikmati dan ketahui. Dan banyak pula kegiatan yang dapat kita lakukan. Disitu pula banyak peluang yang mampu kita ambil dengan memenangkan persaingan yang terjadi di dalamnya.

Tidak sulit untuk belajar. Tidak butuh biaya untuk melakukannya. Yang dibutuhkan adalah kemauan. Lalu bagaimana dengan sekolah yang harus berbiaya?

Sekolah, walau identik dengan belajar, bukanlah belajar itu sendiri. Itu merupakan salah satu fasilitas untuk sarana pendukung seseorang mendapatkan suasana belajar yang meliputi gedung, bangku, meja, buku, halaman, guru, teman, dan ijazah yang menjadi penjelas bahwa orang yang memilikinya sudah pernah berada di situ dan belajar dengan cara yang berlaku di situ. Nah untuk fasilitas itu semua, ada biaya yang harus dikeluarkan yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.

Nah, bagi orang-orang yang tidak ingin belajar dengan cara seperti itu, ia dapat melakukannya dengan cara yang lain. Bilapun ia ingin bukti tanda hasil belajar dan proses yang dia sudah jalani seperti yang bersekolah maka ia dapat mengambil ijasah kesetaraan. Hal itu pun tidak termasuk ke dalam biaya untuk belajar melainkan biaya untuk sebuah “pengakuan”.

Kemauan menjadi bekal utama yang harus ditumbuhkan dalam hati dan jiwa orang yang ingin belajar. Selain itu ada usaha sebagai motor penggerak dan gigih sebagai vitaminnya.

Tentunya, agar belajar menjadi lebih dinamis, jangan membatasi diri dengan satu bidang ilmu saja saja tetapi buka seluas-luasnya untuk berbagai bidang ilmu. Terutama yang bersifat baik, membangun dan memberi manfaat. Perhatikan pula koridor-koridor yang kita gunakan sebagai dasar untuk melangkah.

Selamat belajar. Jangan lupa berdoa. Dan ingatlah untuk selalu bersyukur atas apa yang kita dapatkan..